MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI

Mahasiswa adalah penerus bangsa, mahasiswa yang menciptakan sebuah perubahan dengan keinginan yang kat di hatinya. READ MORE

THE PRAKTIKAN

Kami belajar dasar dari kehidupan, mulai dari kehidupan muncul hingga dia musnah. kami kader dengan impian mewujukan perkembangan SAINS melalui praktikum dan belajar. READ MORE

PAMERAN DAUR ULANG

Mencintai lingkungan bukan berarti kita harus membuat sesuatu hal yang besar tetapi juga sesuatu hal yang kecil seperti daur ulang READ MORE

PENANAMAN ANGGREK

Kami sadar akan lingkungan yang baik adalah lingkungan yang bersih juga INDAH, seperti anggrek yang bermekaran. READ MORE

SAHABAT

Satu kata untuk kalian "TERBAIK" READ MORE

TUMBUH

Hal yang sangat luar basa dan menakjubkan saat kita bisa melihat sebuah proses munculnya kehidupan "JAGUNG (Zea mays)" READ MORE

JEMBER KOTA ISTIMEWA

Jember merupakan kota dengan banyak keistimewaan. selain sebagai sentral pendidikan di Jawa Timur karna tterdapat Kampus Hijau UNEJ, juga karna memilikii pariwisata yang tidak kalah menarik sekaligus memiliki Hiburan juga seperti CFD dan JFC. READ MORE

HALAMAN ARUNA

Halaman dimana kita bisa berbagi Informasi tentang Nasionalis Pancasila KUNJUNGI

WEBSITE UNEJ

Pusat Informasi Media Maya berupa Website KUNJUNGI

NAILUL WEBSITE

Web yang menjadi link bagi ARUNA BLOG. TEMA WEB PENDIDIKAN KUNJUNGI

ANAM WEBSITE

Web yang menjadi link bagi ARUNA BLOG. TEMA WEB PENDIDIKAN KUNJUNGI

MAWAR HITAM

Mawar hitam adalah sebuah lambang akan rasa benci yang sangat mendalam KUNJUNGI

MALAM INAGURASI BIOEDU15

Malam inagurasi saat bioedu 15 UNEJ tampil KUNJUNGI

BANYUWANGI SIAP JADI NEGERI KINCIR ANGIN

Banyuwangi akan menjadi negeri kincir angin di Indonesia. Investor dari perancis akan mewujudkan hal ini di wilayah Banyuwangi bagian utara atau di kecamatan Wongsorejo. Kontrak menyewa lahan masyarakat setempat seluas 300 hektar sudah diteken untuk lokasi pembangunan kincir angin tersebut. KUNJUNGI

Selasa, 12 Juli 2022

logo grown


 

Minggu, 05 Juni 2016

PAMERAN DAUR ULANG

PAMERAN DAUR ULANG


Sebuah kegiatan aksi nyata matakuliah Pengetahuan Lingkungan dalam memanfaatkan barang atau sampah yang kemudian dikreasikan menjadi sebuah benda atau makanan yang memiliki nilai jual yang tinggi. dalam kegiatan ini mahasiswa di tuntut untuk mengasa rasa kewirausahaannya dna kreativitas mahasiswa dalam menciptakkan inovasi dalam membuat sampah menjadi bahan yang dapat dijual.

salah satu kreasi dari kelompok Pengling adalah Kreasi botol bekas:

Kreasi ini mengutamakan pada bahan dasar yaitu berupa botol bekas. Kemudia di olah sedemikian rupa hingga menjadi barang yang diinginkan. Kreasi botol bekas ini membuahkan karya 3 jenis benda yaitu vas bungan, celengan dan cap lampu.

Barang bekas saja bisa menjadi barang yang memiliki seni tinggi dan memiliki nilai jual. Untuk itu mari kita manfaatkan barang bekas tersebut, selain untuk mendapatkan kepuasan dalam membuat karya tetapi juga kita bisa membantu proses perbaikan Alam dengan cara mendaur ulang sampah atau barang bekas.


Sabtu, 04 Juni 2016

JEMBER KOTA ISTIMEWA

JEMBER KOTA ISTIMEWA
merupakan kabupaten yang memiliki potensi besar dibidang wisata dan pendidikan.

Pada bidang Wisata ada pariwisata dan hiburan seperti CFD dan JFC di dalamnya.





Pada Bidang Pendidikan, di jember ada banyak sekali Perguruan Tinggi terutama ada PTN yaittu UNEJ yang menjadi salah satu PTN negeri dengan banyak jurusan yang sekarang mulai diminati.


KEANEKARAGAMAN ORGANISME HEWAN









LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
“KEANEKARAGAMAN ORGANISME HEWAN”







Disusu Oleh:
NAMA                      :MOHAMAD KHOIRUL ANAM
NIM                          :150210103099
KELOMPOK           : 1
KELAS                     : B
No HP                       : 081333768559






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2015
I.                   JUDUL
“KEANEKARAGAMAN ORGANISME HEWAN”
II.                TUJUAN
Mempelajari morfologi hewan inveterbrata yang diwakili udang dan siput, serta hewan vertebrata diwakili kodok dan ikan.
III.             DASAR TEORI
            Lahan pertanian padi atau sawah menjadi habitat bagi jenis organisme yang akan menirima dampak secara langsung dari perubahanlingkungan. Hewan air yang meliputi berbagai jenis vertebrata dan invertebrata memiliki kepekaan lingkungan(Kurniawan,2013).
            Ukuran dan bentuk hewan merupakan aspek-aspek yang mendasari dari bentuk yang secara signifikan cara hewan berinteraksi dengan lingkungannya. Walaupun kita dapat menyebutkan ukuran dan bentuk sebagaian unsur-unsur bagun tubuh atau desain(Campbell.2008:5)
            Hewan adalah organisme yang 1 tidak mempunyai klorofil, 2 mampu bergerak atau setidak tidaknya menggerakkan tubuh dengan selaput, dan multi seluler. Beberapa organisme tidak memenuhi kreteria tetapi memiliki kesamaan dengan sifat tersebut, hingga kita dapat mengenalnya sebagai hewan.
            Dunia hewan dibagi menjadi kurang lebih 25-30 filum yang berbeda. Hewan yang semua sifat diatas tetapi tidak memiliki tulang belakang disebut invertebrata. Anggota lain filum ini adalah vertebrata yang teramat maju.
            Tiga dari filum filumyang tergolong mahluk dengan pola organisme tubuh yang agak sederhana. Oleh sebab itu kita anggap hewan hewan ini  primitif, atau dengan kata lain keturunan dengan bentuk awal yang paling awal dari kehidupan.
            Hewan Lunak (Filum Mollusca), denga kira kira 100.000 spesies yang masih hidup, pada ini mollusca masuk kedalam filum yang penting. Terdiri atas hewan brtubuh lunak, tidak bersegmen, banyak diantaranya dilindungi oleh cangkang 1 atau lebih yang terbuat dari kapur. Cangkang dibuat oleh sebuah lipan sebagai dinding khusus yang disebut mantel. Sebagaian besar molluska hidup di air laut tetapi ada yang hidup di air tawar dan beberapa didarat. Filum ini dibagi menjadi tiga kelas besar dan beberapa kelas kecil.
            Kelas Bivalvia. Kijing,kerang,kepah,remis, dan sebagainya, umumnya disebut bivalvia karena tubuhnya dilindungi oleh dua cangkang. Hewan bivalvia memiliki simetris bilateral, tetapi dalam hal ini tidak ada kaitanya dengan lokomotif yang cepat. Hewan ini kalauberjalan ialah menjulurkan satu kaki yang berotot.
            Banyak hewan bivalvia digemari sebagai makanan. Disamping itu, beberapa spesies kerang dapat menghasilkan mutiara. Ada juga jenis yang merugikan seperti “cacing kapal” yang memberi kerusakan pada dermaga dan kayu. Spesies ini sama sekali bukan cacing tetapi bivalvia yang menggunakan kedua katubnya untuk membuat terowongan pada kayu.
            Kelas Gastropoda. Kelas besar moluska meliputi semua keong dan kerabatnya yang tidak bercangkang yaitu siput telanjang. keong sering disebut univalvia karna cangkangnya yang tunggal. Cangkang ini berputar, seperti juga organ dalam hewan tersebut. Pada keong dewasa tidak terdapat bidang simetris karena meskipun hewan tersebut berkembang dari larva yang simetris bilateral. Makan dengan cara menggaruk dengan radula yang mirip lidah. Yang hidup alat pernafasa menggunakan seperti paru paru pada mantel. Kerugian kerusakan tanaman diberbagai tepat dilakukan oleh keong.
            Kelas Cephalopoda. Berbagai spesies gurita dan cumi cumi dan termasuk nautilus beruang masuk dalam kelas cephalopoda. Semua spesies ini memiliki kepala besar dan memiliki mata yang menonjol. Hewan ini hanya terdapat dia air laut. Molluska cephalopoda merupakan filum yang kompleks. Juga merupakan hewan yang terbesar dari invertebrata.
            Hewan Beruas-ruas (Filum Arthropoda). Merupakan filum terbesar, lebih dari 765.000 spesies arthropoda berbeda telah diidentifikasi. Ciri ciri, segmen arthropoda dari depan kebelakang menunjukan variasi yang besar dalam struktur. Segmen segmen itu biasanya dibagi kedalam tiga daerah utama: kepala,torak dan abdomen. Anthropoda memiliki peredaran darah yang dianggap terbuka karena darah tidak selamnya didalam pembuluh darah(Kimball.1999.897-911).
            Vertebrata yang pertama ditemukan sebgai fosil adalah ikan tak berahang. Amfibi merupakan perintis vertebrata. Paru-paru dan tulang anggota tubuhn, yang mereka wariska, memberkan saran untuk lokomosi bernafas diudara. Sekarang ini hanya tertinggal 3 ordo yaitu katak dan bangkong (anura) salamander dan kadal air (Urodela) dan sesilia (Apoda)(Kimbal.1999:925-931). Katak merupakan spesies terbanyak. Katak hampir tersebar diseluruh bagian dunia, khususnya papua yang memiliki spesies katak yang beragam(Karim.2012).
           
IV.             METEDOLOGI
4.1       Alat dan Bahan
            4.1.1 Alat
                        1. Papan Seksi
                        2. Pinset
                        3. Jarum Bertangkai
                        4. Loop
                        5. Kertas  tisue
            4.1.2 Bahan
                        1. Siput kebun (Acatina fulica)
                        2. Udang (Cambarus sp)
                        3. Ikan Mas (Cyprinus carpio)
                        4. Katak Hijau (Rana sp)
4.2       Cara Kerja
Meletakkan bahan pada papan seksi
Mengamati Bahan sesuai nomer urut
Menggambar bahan
Memberikan keterangan sesuai dasar teori

 

V.                HASIL PENGAMATAN
NO
FOTO PENGAMATAN
KETERANGAN
1
NAMA:Katak
(Rana sp)
BAGIAN:
1.Ekstrenitas
2.Mulut
3.Mata
4.Bracium
5.AntreBracium
6.Manus
7.Femur
8.Crus
9.Passivedes
10.Lubang Pengeluaran
11. Hdung
12.Membran Timpani
13.Membran niktian

2
NAMA:Siput Kebun
{Acatina fulica)
BAGIAN:
1.Antena Panjang
2.Antena Pendek
3.Mulut
4.Kaki perut
5.Cangkang
6.Garis pertumbuhan
7.Lubang kelamin
8.lubang respirasi
3
NAMA:Ikan Emas
(Cyprius carpio)
BAGIAN:
1.Caput
2.Trumpus
3.Kaoda
4.Faveanasalis
5.mata
6.operkulum
7.sisik (stenoid)
8.Linealateralis
9.Sirip
10.Mulut
11.Anus
4
NAMA:Udang
(Cambarus sp)
BAGIAN:
1.Savalotorak
2.Abdomen
3.Antena
4.Antenula
5.Karapaks
6.Rostrum
7.Maksila
8.Mandibula
9.Anus
10.Kaki
11.Ekor
VI.             PEMBAHASAN
            Hewan adalah spesies makhluk hidup yang dapat bergerak. Dari sisi molekuler hewan dapat bergerak karna susunan selnya yang tidak memiliki pembatas atau didin sel sama seperti hewan. Jadi selnya hewan tidak kaku seperti sel tumbuhan yang memungkinkan hewan untuk membuat alat gerak. Secara umum hewan di dunia memiliki alat gerak masing masing yang menyesuaikan tubuhnya atau yang sering dikenal morfologi dan menyesuaikan lingkungannya tau bisa disebut fisiologi. Jika hewan tidak memiliki alat gerak atau bagian lain yang menyeibangkan dengan lingkungan bisa dipastika dia tidak akan bisa bertahan hidup.
            Kali ini membahas tentang hewan. Hewan dibagi banyak sekali filum kelas maupun ordo. Tetapi kali ini hanya membahas tentang hewan Invertebrata dan Vertebrata. Kedua hewan ini memiliki perbedaan yang sangat jauh mulai dari morfologi, fisiologi dan anatomi, tetapi mereka berdua tetap dalam satu kingdom animalia.
            Hewan Invertebrata, saat masih awal biasa kita sebut hewan tak betulang belakang. Artinya hewan ini tidak memiliki susunan tulang belakang ataupun tulang lainnya. Sebagian besar hewan ini bertubuh lunak seperti pada filum mollusca ,kelas valvia dan bivalvia, kedua kelas ini memiliki bagian tubuh yang lunak dan berjalan dengan kaki yang berotot. Jangan salah tentang pergerakan kedua kelas ini. Meski kaki yang berotot jalan kedua kelas ini lambat. Untuk sedikit mempercepat pergerakannya hewan ini menggunakan lendir. Selain sebagai mempercepat pergerakan juga sebagai pelumas agar tidak terjadi luka pada siput saat bergerak. Ciri lainnya dari kelas ini adalah memiliki tentakel yang bisa keluar masuk yang berperan sebgai kantong mata dan sensor. Inilah bedanya dengan mahluk hidup tingkat tinggi walaupun jenis ini memiliki mata tetapi dia juga perlu bantuan seperti alat tambahan. Habitat dari mollusca adalah sebgian besar perairan tetapi ada yang di darat. Contoh dari filum moluska adalah Siput kebuh.
            Berikutnya pada Invertebrata ada Anthropoda, pada filum ini perbedaan sudah mulai terlihat seperti alat gerak dan bentuk tubuh. Bentuk tubuh berbuku buku atau bersegmen, ada bagian yang keras dan ada bagian yang lunak. Bagian yang kerasa terbentuk dari zat kitin yang biasanya disebut karapak. Alat geraknya pun dibagia menjadi beberapa bagian ada yang kaki jalan, kaki renang dan kaki makan. Adanya kaki renang menjelaskan bahwa anthropoda hidup di daerah perairan. Berkembangbiak dengan cara bertelur. Contoh dari filum Anthropoda adalah Udang.
            Berikutnya Hewan Vertebrata, hewan ini sudah memiliki tulang belakang atau susunan tulang. Seperti yang kita ketahui banyak sekali disekitar kita dari kalangan hewan vertebrata. Pada filum Chordata Contoh simpel dari kelas amfibi ordo anura ada katak saudaranya ada 2 lagi yaitu salamnder Urodela, dan silika mirip ular seperti cacing yaitu masuk kedapalam apoda. Berikutnya ada kelas Pisces yaitu ikan dan semua kerabatnya. Bentuk tubuh hewan vertebrata sudah lebih berkembang dari invertebrata karna sudah memiliki tulang. Dari segi morfologi lebih komplit. Ciri ciri dari hewan vertebrata adalah bertulang belakang, bernafas dengan insang, paru paru dan jga kulit. Reproduksi secara aseksual atau bertelur. Memiliki alat gerak sejeis kaki dan sirip. Memiliki organ dalam yang tergolong lengkap.
            Berikutnya adalah pembahasan tentang hewan yang diamati. Dari invertebarata ada Filum Mollusca yang diwakili oleh siput kebun (Achatian fulica) dan Filum Anthropoda diwakili oleh katak (Rana sp).
            Siput Kebun (Achatina fulica) adalah hewan tanpa tulang belakang atau invertebrata. Terletak pada filum Mollusca dan kelas gastropoda. Begerak dengan menggunakan kaki yang berotot yang dibantu dengan sebuah cairan lendir yang berfungsi untuk melumasi bagian bawah kaki siput agar tidak terjadi luka pada siput. Bagian bagian tubuh: memiliki sepasang antena pendek dan panjang. Antena panjang berfungsi sebgai kantong mata dan antena pendek untuk sensor mencari makanan. Memilik mulut dan gigi yang terbuat dari zat kitin. Memiliki dua lubang dibagian dekat cangkang yang berfungsi sebagai ekresi, pernafasan dan reproduksi. Lubang besar sebgai ekskresi dan pernafasan sedangkan lubang kecil sebagai reproduksi. Sebagian besar filum mollusca memiliki cangkang. Cangkangini terbuat dari zat kitin yang diproduksi oleh organ siput yang disebut matel. Cangkang siput akan terus tumbuh seiring dan berhenti bertumbuh saat siput sudah tergolong dewasa.
            Berikutnya adalah Udang (Cambarus sp), termasuk dalam filum Anthropoda pada kelas crustasea, terdapat dalam deteran hewan invertebrata karena susunan tubuhnya yang tidak bertulang belakang. Ciri ciri dari filumAnthropoda adalah tubuh yang berbuku buku serta ada bagian yang keras yaitu karapas dari zat kitin dan bagian lunak yang bisa disebut abdomen. Pada bagian keras kenapa disusun keras karena pada bagian ini terdapat organ organ penting milik si Cambarus sp, yaitu seperti mata, otak dan sebagainya yang menunjang kehidupan si Udang. Bagian lainnya yaitu alat gerak udang memiliki banyak alat gerak yaitu 10 pasang, 5 pasang kaki jalan dan 5 pasang kaki renang. Pada kaki renang, bagian akhir yaitu satu kaki renang berubah bentuk menjadi pipih seperti sirip disebut Uropot dan juga telson yang membantu pergerakan dari udang yaitu pergerakan kebelakang. Bagian tubuh berikutnya ada antena dan antenula yang sama sama sebagai sensor, tetapi beda topik, antena sebagai sensor navigasi atau arah karna mata udang tidak sepenuhnya bisa digunakan. Sedangkan antenula berguna sebgai sensor untuk mencari makan. Berikutnya yntuk pertahanan diri udang memiliki bagian tubuh seperti tombak yang disebut Rostrum dibagian depan yang meruncing.
            Berikutnya adalah Hewan Invertebrata yang diwakili dari kelas pisces ada ikan emas (Cyprinus carpio) dan dari kelas Amfibi ada katak (Rana sp).
            Ikan Emas (Cyprinus carpio) termasuk dari hewan vertebrata karna memiliki susunan tulang belakang bisa dilihat saat kita makan ikan. Filum cordata pada kelas pisces ini hidup pada perairan tetapi ada juga yang bisa bergerak didaratan dengan menggunakan tubunya tau siripnya yang kuat. Ikan emas memiliki bagian bagian tubuh atau morfologi yang sangat penting untuk tubuhnya yaitu dari depan ada mulut, hudung favianasil, mata yang dilindungi oleh slaput nicktar, bagian alat gerak, bagian keseimbangan dan sisik. Bagian alat gerak, ikan memiliki beberapa sirip yang terletak dibagian bagian tertentuk seperti bagian dorsal, torakal, anus, kaoda, abdomen dan torakalis. Ikan juga memiliki bagian yang diperuntukan untuk alat keseimbangan yaitu lineateralis yang berada dibaian samping yang berbentuk seperti garis yang dipisahkan antara dua warna pada sisik ikan. Berikutnya sisik ikan berbentuk seperti biji yang agak runcing dan keras.
            Berikutnya katak (Rana sp), termasuk hewan vertebrata dan masuk kedalam kelas amfibi pada pada filum chordata. Kenapa dikatakan amfibi, secara sederhana bisa dikatakan karena hidup didua alam, secara lebih detail katak dikatakan hewan amfibi karena memiliki metamorfosis dari sistem pernafasan. Pada saat fase larfa atau sering dikenal dengan brudu, katak memiliki sistem pernafasan yang berupa ingsang kemudian setelah dewasa kata merubah alat pernafsannya menjadi paru paru. Inilah yang menyebabkan katak disebut sebgai hewan amfibi atau hidup didua tempat. Morfologi dari katak sendiri, kata dibagi menjadi 3 bagian kepala, tubuh dan anggota gerak. Pada bagian kepala ada mata, embran timpani dan mulut. Pada bagian tubuh lubang pengeluaran dan bagian alat gerak dibagi menjadi beberapa bagian. Alat gerak atas disebut ekstrenitas depan dan bawah disebut ekstrenitas belakang. Bagian bagiannya: bracium. Antrebracium, manus, dan digit pada eketrenitas depan. Pada ekstrenitas belang: femur, Crus, dan pasivedes.


VII.          PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
Hewan dibagi menjadi dua kubu yaitu invertebrata dan vertebrata. Secara jelas sudah terlihat perbedaan mofologi dari kedua hewan ini yaitu, hewan invertebrata tidak memiliki tulang belakang sedangkan hewan vertebrata memiliki tulang belakang. Morfologi dari hewan bertulang belakang lebih kompleks dari hewan tak bertulang belakang karena semakian bervariasi dan semakin tinggi suatu makhluk hidup keanekaragaman serta bgain tubuhnya akan semakin kompleks dan banyak.
7.2 SARAN
            Praktikan harus lebih memahami apa yang akan dipraktikumkan mulai dari menyiapkan bahan sampai proses kerja atau cara kerja. Praktikan juga harus memperhatikan pemateri praktikum agar tidak terjadi kesalahan atau miss komunikasi antara praktikan dan juga pemateri praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A.2008.BIOLOGI.Erlangga.Jakarta
Karim, Aditya K.2012.POTENSI KEANEKARAGAMAN KATAK DIPAPUAN           SEBAGAI SUMBER BIOKATIF OBAT.Fauna Indonesia.Vol 11.Jakarta
Kimball ,John W.1999.BIOOGI.Erlangga.Jakrta
Kurniawan Nia & Herlin Aprilia.2013.Struktur Komunitas Vertebrata dan Invertebrata Air pada Petak Sawah Organik dikecamatan Lawang,           Kabupaten Malang.Jurnal Biotropika.Vol 1 No. 4.Malang


Lampiran-lampiran






DIFUSI OSMOSIS




LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
“DIFUSI dan OSMOSI”







Disusu Oleh:
NAMA                      :MOHAMAD KHOIRUL ANAM
NIM                          :150210103099
KELOMPOK           : 1
KELAS                     : B
No HP                       : 081333768559






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2015
I.                   JUDUL
“DIFUSI dan OSMOSIS”
II.                TUJUAN
            Untuk memahami permasalahan yang terjadi dalam percobaan mengenai difusi dan osmosis.
III.             DASAR TEORI
            Difusi adalah pergerakan molekul atau ion menembus membran berdasarkan gradien konsentrasi. Difusi merupakan suatu cara dimana zat bergerak masuk, melalu dan keluar dari sel. Dalam proses multiseluler difusi juga memindahkan zat antarsel pada daerah yang berbeda dalam tubuhnya atau antarsel dan lingkungan eksternal sel. Contoh fotosintesis pada daun yang menghasilkan oksigen. Oksigen berdifusi keluar sel dan masuk ke ruang udara dalam daun yang memiliki konsentrasi lebih rendah(Starr,1995:90).
            Konsentrasi adalah jumlah molekul atau ion zatper unit volume cairan. Perbedaan konsentrasi antar dua daerah disebut gradien konsentrasi. Molekul atau ion cenderung bergerak dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkosentrasi lebih rendah(Starr,1995:90).
            Suatu zat cenderung berdifusi dalam arah berdasarkan gradien konsentrasi gradien zat terlarut dalam tempat yang sama. Seberapa cepat zat dapat berdifusi tergantung dalam lima faktor:

1.      Ukuran. Lebih sedikit enery yang diperlukanuntuk memindahkan molekul kecil sehingga molekul kecil dapat berdifusi lebih cepat.
2.      Suhu. Molekul bergerak lebih cepat padasuhu yang lebih tinggi.
3.      Perbedaan gradien kosentrasi. Kecepatan difusi lebih tinggi dalam gradien yang besar. Sekali lagi, molekul bertumbukan lebih sering pada kosentrasi tinggi sehingga molekul cenderung terpantul kedaerah tersebut.
4.      Muatan. Tiap ion yang larut dalam cairan berkontribusi terhadap keseluruhan muatan listrik cairan. Perbedaan muatan antar dua daerah mempengaruhi kecepatan dan arah difusi karena perbedaan muatan dapat menarik atau menolakion tertentu.
5.      Tekanan. Difusi mungkin dipengaruhi oleh perbedaan tekanan antara dua daerah. Tekanan mendekatkan molekul, sehingga molekul molekul yang makin padat bertumbukan(Starr,1995:91).
            Pada tranpor pasif (difusi terfasilitasi) zat terlarut lewat protein saluran dan protein pengangkut terjadi secara pasif artinya zat terlarut tersebut lewat membran tanpa memerlukan energi. Jadi gerakan terjadi karena perbedaan konsentrasi. Tranfor aktif ialah tranport zat terlarut melewati perbedaan ini diperlukan energi (ATP)(Muslim,2003:132-133)
            Osmosis adalah perpindahan molekul air dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeabel(Argo,2015). Gerakan air melintasi membran yang permeabilitasnya berbeda disebabkan karena karena perbedaan konsentrasi dinamakan osmosis. Tekanan osmostik adalah kekuatan yang disebabkan air yang bergerak pada semua arah(rachmadiartika,2007:71).
            Membran semipermeabel adalah suatu membran yang dapat dilewati oleh cairan seperti air,tapi tidak dapat dilewati oleh cairan lain dari arah yang berlawanan. Mengingat sifat membran semipermeabel yang selektif, maka zat terlarut (solut) diasumsikan tidak dapat mendifusi melalui membran ke arah sebaliknya, sebenarnya terjadi perpindahan dua arah, namun yang paling dominan adalah perpindahan massa air ke larutan yang konsentrasinya lebih tinggi. Faktor faktor yang mempengaruhi dehjdrasi osmosis antara lain jenis osmosis agent ,ratio larutan osmosis dan buah yang dikeringkan,suhu dan pengaduk(Anasta,2013)
            Permeabilitas adalah sifat yang timbul dari struktur membran. Lipid bilayer membiarkan gas dan molekul nonpolar menembusnya secara mudah, tetapi membran bersifat impermeabel terhadap ion dan molekul besar,polar.
            Protein transpot pasif membiarkan zatterlarut tertentu menembus membran, mengikuti gradien konsentrasi. Zat terlarut brikatan dengan protein kemudian dilepaskan ke sisi lain membran. Proses ini disebut transport aktif atau difusi terfasilitasi, tidak memerlukan energi. Perpindahan disebabkan oleh gradien konsentrasi zat terlarut. Beberapa molekul (seperti air) yang berdifusi menembus membran dapat juga bergerak dengan protein transpot aktif(Starr,1995).

IV.             METEDOLOGI
4.1       Alat dan Bahan
            4.1.1 Alat
                        1. Cawan Petri
                        2. Skalpel/pisau potong
                        3. Gelas Ukur
            4.1.2 Bahan
                        1. Kentang (Solanum tuberosum)
                        2. Garam
                        3. Air
4.2       Cara Kerja
            4.2.1 Percobaan pada kentang (Solanum Tuberosum) tanpa diberi                                  garam
Menyiapkan alat dan bahan
Mengupas kentang (Solanum tuberosum), kupas hingga membentuk kubus ukuran 3x3x3 dan beri cekungan bagian atas
Mengukur air dengan menggunakan gelas ukur sebanyak 25 ml
Menuangkan air pada cawan petri
Memasukkan kentang (Solanum tuberosum) pada cawan petri
Mengamati perubahan yang terjadi












            4.2.2 Percobaan pada kentang (Solanum Tuberosum) menggunakan                               garam
Menyiapkan alat dan bahan
Mengupas kentang (Solanum tuberosum), kupas hingga membentuk kubus ukuran 3x3x3 dan beri cekungan bagian atas
Mengukur air dengan menggunakan gelas ukur sebanyak 25 ml
Menuangkan air pada cawan petri
Memasukkan kentang (Solanum tuberosum) pada cawan petri
Mengamati perubahan yang terjadi
Memberi garam pada bagian atas yang sudah dibentuk cekungan













V.                HASIL PENGAMATAN
Percobaan tanpa menaruh garam pada cekungan
kel
Foto pengamatan
Keterangan pengamatan
2
Sebelum:
Tekstur : keras
Zat cair : 25 ml
Rasa      tawar
Warna  kuning
Sesudah:
Tekstur : keras
Zat cair : 23 ml
Rasa      tawar
Warna  : kuning pucat
3
Sebelum:
Tekstur : keras
Zat cair : 25 ml
Rasa      tawar
Warna  kuning
Sesudah:
Tekstur : keras
Zat cair : 23 ml
Rasa      tawar
Warna  : kuning pucat
Percobaan dengan menggunakan atau menaruh garam pada cekungan
kel
Foto pengamatan
Keterangan pengamatan
4
Sebelum:
Tekstur : keras
Zat cair : 40 ml
Rasa      tawar
Warna  kuning
Sesudah:
Tekstur : agak lembek
Zat cair : 39 ml
Rasa      agak asin
Warna  kuning pudar
5
Sebelum:
Tekstur : keras
Zat cair : 25 ml
Rasa      tawar
Warna  kuning
Sesudah:
Tekstur : agak lembek
Zat cair : 24 ml
Rasa      agak asin
Warna  kuning pudar
6
Sebelum:
Tekstur : keras
Zat cair : 25 ml
Rasa      tawar
Warna  kuning
Sesudah:
Tekstur : agak lembek
Zat cair : 24 ml
Rasa      agak asin
Warna  kuning pudar
7
Sebelum:
Tekstur : keras
Zat cair : 25 ml
Rasa      tawar
Warna  kuning
Sesudah:
Tekstur : agak lembek
Zat cair : 24 ml
Rasa      agak asin
Warna  kuning pudar

VI.             PEMBAHASA
            Setelah melakukan pengamatan terhadap kentang, bisa diketahui tentang proses difusi dan osmosis. Difusi adalah perpindahan zat terlarut dari kosentrasi tinggi ke kosentrasi rendah tanpa melalui membran semipermeabel. Sedangkan osmosis adalah difusi dari zat pelarut, sama halnya dengan difusi berpindah dari kosentrasi tinggi ke rendah tetapi zat pelarutnya bukan zat terlarutnya disinilah perbedaan dari osmosis dan difusi. Secara umum bisa didefiniskan bahwa osmosis adalah perpindahan zat dari kosentrasi rendah ketinggi melalui membran semipermebel. Jadi bisa disimpulkan dari zat pelarut osmosis dan terlarut difusi, akan mengalami keterbalikan terjadi osmosis jika zat pelarutnya berpindah, karena kosentrasi zat pelarut dengan terlarut lebih besar zat terlarut tentu dengan melewati membran semipermeabel dan sebaliknya akan terjadi difusi
            Untuk data hasil difusi kelompok 2 s/d 3 jumlah cairan sebelum 25 ml dan sesudah 23 ml. Percobaan ini sudah benar mengalami difusi sedangkan untuk kelompok 4 s/d 7 mengalami kegagalan karena data yang hasil pengamatan mengalami penurunan yaitu dari 25 turun menjadi 24. Data hasil ini tidaksesuai dengan konsep dari osmosis. Jika kentang diberi garam pada atas bagian cekungan kentang akan bersifat hopotonis karena ditambah dengan garam sedangkan air sendiri bersifat hipertonis, jadi cairan dari dalam kentang akan berpindah ke air yang bersifat hepertonis. Hal ini sesuai dengan pernyataan osmosis mengalami difusi zat pelarutnya yaitu pelarut dari cairan kentang menuju zat terlarut pada air yang memiliki kosentrasi lebih tinggi atau hipertonis. Atau dari larutan hipotonis menuju kelarutan hipertonis.
            Variabel bebas adalah kentang, variabel bebas sendiri adalah variabel yang dibuat bervariasi, disini kentang mengalami dua variasi yaitu tanpa garam dan menggunakan garam. Variabel bebas akan memunculkan variabel terikta yiatu air yang digunakan untuk merendam. Air menjadi variabel terikat karena air mengalami perlakuan sebanyak variabel bebas. air dikatakan variabel tetap karena massanya yang tetap yaitu 25 ml setiap percobaan, pengecualian untuk kelompok 4 yang menggunakan 40 ml air dan menjadi 39 ml air. Hasil pengamatan kelompok 4 tidak termasuk dalam pengamatan yang di kaitkan dengan variabel bebas maupun terikat. variabel kontrol adalah variabel atau faktor lain yang ikut berpengaruh, dibuat sama pada setiap percoban dan terkendali. Jadi disini variabel terikatnya bisa kita disimpulkan yaitu: jumlah zat cair, ukuran pemotongan kentang, penggunaan wadah, pemberian garam pada percobaan osmosis dan tanpa pemberian garam pada percobaan difusi.
            Dari percobaan diatas dapat diketahui kentang sebagai membran semipermeabel. Membran semi permeabel sendiri adalah membran yang dapat meloloskan zat cair tetapi ada juga yang tidak diloloskan karena sifatnya yang selektif. Hal ini dibuktikan dari percobaan kelompok 4 s/d 7 dari rasa. Sebelum mengalami osmosis rasa air tetap tawar sedangkan setelah 15 menit air menjadi agak asin. Peristiwa ini membuktikan bahwa ada partikel atau molekul dari garam yang diloloskan oleh membran semipermeabel kentang.
            Dari data yang didapatkan bisa dibandingkan antara percobaan tanpa garam dan percobaan dengan garam pada kentang:
Percobaan tanpa garam
Percobaan dengan garam
Tekstur keras
Volume zat cair berkurang
Rasa zat cair tawar
Tekstur lembek
Volume zat cair berkurang (salah)
Volume zat cair bertambah (benar)
Rasa zat cair asin
Dari tabel perbedaan bisa disimpulkan bahwa, percobaan tanpa menggunakan garam mengalami difusi sedangkan percobaan dengan menggunakan garam mengalami osmosis. Pada percobaan tanpa menggunakan garam terlihat bahwa kentang tidak mengeluarkan cairannya karena tanpa diberi garam larutan pada kentang akan bersifat hipertonis jadi air akan masuk kedalam sel sel kentang. Dari rasa juga tetap rasa zat cair awal jadi bisa disimpulkan tidak ada zat cair dari dalam kentang yang keluar bercampur dengan air. Kemudian tekstur kentangmenjadi semakin keras, hal ini terjadi karena masuknya zat cair berupa air ke dalam kentang membuat masa kentang bertambah berat sehingga menjadikan kentang keras.
            Pada percobaan menggunaka garam terjadi perubahan zat cair pada kentang yaitu sebelum diberi garam bersifat hipertonis sedangkan sesudah diberi garam akan bersifat hipotonis hal ini menyebabkan zat cair dalam kentang akan keluar dari dalam kentang kekosentrasi yang bersifat hipertonis yaitu air. Dari tekstur lembek terlihat jika kentang mengalami osmosis pada sel-selnya, sel sel pada kentang kehilangan cairan yang menjadikan sel sel tersebut lembek. Kemudian adalah rasa dari air berubah menjadi asin, bukti dari osmosis yang melalui membran semi permebel yaitu kentang yang meloloskan sebagian kecil garam menuju keluar dari pada kentang.

VII.          PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
            Difusi adalah perpindahn zat dari kosentrasi tinggi menuju kosentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah difusi pada pelarut zat yang artinya perpindahan zat pelarut dari kosentrasi tinggi menuju kosentrasi rendah dengan melewati membran semipermeabel yang selektif. Membran semipermeabel adalah membranyang selektif dalam meloloskan partikel zat yang tidak semua zat bisa diloloskan.
7.2 SARAN
            Praktikan harus lebih memahami apa yang akan dipraktikumkan mulai dari menyiapkan bahan sampai proses kerja atau cara kerja. Praktikan juga harus memperhatikan pemateri praktikum agar tidak terjadi kesalahan atau miss komunikasi antara praktikan dan juga pemateri praktikum.



DAFTAR PUSTAKA
Anasta,Natalia & Seng Kopiang Wirawan.2013.ANALISIS PREMEASI PADA DEHIDRASI OSMOSIS PEPAYA (Carica papaya).Agritech.vol 33.Yogyakarta.
Argo,Bambang Dwi & dkk.2015.Pengaruh Proposi Sukrosa dan Lama Osmosis Terhadap Kualitas Sari Buah Naga Putih (Hylocereus undatus).Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem.Vol. 3.Malang
Muslim,Chairul.2003.BIOLOGI MOLEKULER SEL.Jakarta:Dikti
Rachmadiarti, Fida & dkk.2003.Biologi Umum.Surabaya:Unesa University press
Starr,Lisa & dkk.1995.BIOLOGI.Jakarta:Salemba Teknik





kelompok
Sebelum
Sesudah
2
Tanpa garam

3
Tanpa garam


4
Dengan garam


5
Dengan garam

6
Dengan garam

7
Dengan garam
Cover Buku